Halaman

Selasa, 10 September 2013

inspirasiku

Oppa,,
Mencintaimu,, mengajariku banyak hal..
Mungkin karena sulitku untuk dapat lebih mengenalimu, mungkin sulitnya diriku untuk menebak perasaanmu, dan mungkin sulitnya diriku untuk meluluhkan hatimu..
Semua itu, membuatku menjadi banyak belajar.
Belajar untuk sabar, belajar untuk ikhlas, dan belajar untuk menjadi lebih baik lagi.

Tentangmu, aku banyak sekali belajar..

Belajar melatih kesabaranku, kala aku...
Sabar.. yaah,, aku berusaha sabar untuk apapun yang aku rasakan. Sabar untuk menahan cemburuku, yang ku tau kau selalu dikelilingi oleh wanita-wanita cantik. Sabar untuk menghadapimu yang selalu menampakkan sikap yang berbeda-beda setiap kita bertemu. Kadang kau sangat care padaku, kadang kau berubah menjadi agak masam padaku..
Untuk kesabaranku menghadapimu, membuatku sabar untuk menghadapi segala hal baik itu untuk disekelilingku maupun rohaniku.

Belajar melatih keikhlasanku,..
Awalnya, mungkin aku seorang wanita yang labil. Terkadang, tingkat emosionalku mendadak naik jika apa yang ada di sekitarku tak seperti yang aku harapkan. Namun bila mengingatmu, tak jadi ku keluarkan rasa sebalku. Seketika, senyuman kecil di bibirku bertanya aneh pada hati dan fikiranku. Kok bisa seorang Oppa membuatku gagal untuk ber-emosi..

Belajar melatih diriku untuk menjadi lebih baik lagi..
Tentang akan dirimu, selalu membuatku untuk selalu berbuat yang terbaik dan terbaik lagi.
Kaulah inspirasiku dikala aku sedang down, Dikala aku sedang sedih, dan dikala aku sedang malas untuk mngerjakan dan menyeleseikan sesuatu.. mengingatmu, aku harus bangkit dan mengatakan “BISA”.

Tentangmu, kesedihan dan kebahagiaanku menjadi satu..

Aku bahagia saat kau memperlakukanku lembut, dan seketika aku sedih. Aku takut sikap lembutmu tak dapat kurasakan selalu karena “siapa diriku ini?”

Aku bahagia kala itu saat berada dalam 1 lempitan jas hujan bersamamu untuk berteduh. Tapi, apakah kau merasakan hal yang sama sepertiku di kala itu..??

Aku bahagia, kala itu aku berdebat denganmu tentang apa yang kau miliki sama seperti favorit orang tuaku, padahal aku mengelak apa yang kau miliki kala itu bukan seperti favorit orang tuaku. Dan untuk membuktikannya, keesokan harinya kau lagsung memakai apa yang menjadi favorit orang tuaku. Taukah kamu? Kala itu perasaanku bercampur menjadi 1. Bahagia, bertanya-tanya..

aku sedih, kala itu kau terlihat murung dari awal acara hingga akhir acara. Saat itu, hatiku seperti tersayat. Ada apa denganmu? Rasanya aku ingin disampingmu untuk menghiburmu. Tapi apa dayaku? Aku tak ingin yang lain mengetahui tentangku. Namun, aku sedikit lega saat kau mulai tersenyum di ahir acara..

aku bahagia, kala kau mengirimiku pesan sampai 4 karakter untuk meminta maaf padaku. Padahal aku tak pernah menganggapmu salah.. justru aku yang takut bila aku bersalah padamu..
aku takut kau membenciku. Aku takut kau menjauhiku..

tentangmu, mampu membuatku berani. Berani melakukan apa yang membuatku takut selama ini.. berani megungkapkan pendapat dan berargumen..


ku harapa, tak akan ada yang pernah berubah darimu Oppa... ^-^