Oppa,,
Mencintaimu,, mengajariku banyak hal..
Mungkin karena sulitku untuk dapat lebih
mengenalimu, mungkin sulitnya diriku untuk menebak perasaanmu, dan mungkin
sulitnya diriku untuk meluluhkan hatimu..
Semua itu, membuatku menjadi banyak belajar.
Belajar untuk sabar, belajar untuk ikhlas, dan
belajar untuk menjadi lebih baik lagi.
Tentangmu, aku banyak sekali belajar..
Belajar melatih kesabaranku, kala aku...
Sabar.. yaah,, aku berusaha sabar untuk apapun
yang aku rasakan. Sabar untuk menahan cemburuku, yang ku tau kau selalu
dikelilingi oleh wanita-wanita cantik. Sabar untuk menghadapimu yang selalu
menampakkan sikap yang berbeda-beda setiap kita bertemu. Kadang kau sangat care
padaku, kadang kau berubah menjadi agak masam padaku..
Untuk kesabaranku menghadapimu, membuatku sabar
untuk menghadapi segala hal baik itu untuk disekelilingku maupun rohaniku.
Belajar melatih keikhlasanku,..
Awalnya, mungkin aku seorang wanita yang labil. Terkadang,
tingkat emosionalku mendadak naik jika apa yang ada di sekitarku tak seperti
yang aku harapkan. Namun bila mengingatmu, tak jadi ku keluarkan rasa sebalku. Seketika,
senyuman kecil di bibirku bertanya aneh pada hati dan fikiranku. Kok bisa
seorang Oppa membuatku gagal untuk ber-emosi..
Belajar melatih diriku untuk menjadi lebih baik
lagi..
Tentang akan dirimu, selalu membuatku untuk
selalu berbuat yang terbaik dan terbaik lagi.
Kaulah inspirasiku dikala aku sedang down, Dikala
aku sedang sedih, dan dikala aku sedang malas untuk mngerjakan dan
menyeleseikan sesuatu.. mengingatmu, aku harus bangkit dan mengatakan “BISA”.
Tentangmu, kesedihan dan kebahagiaanku menjadi
satu..
Aku bahagia saat kau memperlakukanku lembut, dan
seketika aku sedih. Aku takut sikap lembutmu tak dapat kurasakan selalu karena “siapa
diriku ini?”
Aku bahagia kala itu saat berada dalam 1 lempitan
jas hujan bersamamu untuk berteduh. Tapi, apakah kau merasakan hal yang sama
sepertiku di kala itu..??
Aku bahagia, kala itu aku berdebat denganmu
tentang apa yang kau miliki sama seperti favorit orang tuaku, padahal aku
mengelak apa yang kau miliki kala itu bukan seperti favorit orang tuaku. Dan untuk
membuktikannya, keesokan harinya kau lagsung memakai apa yang menjadi favorit
orang tuaku. Taukah kamu? Kala itu perasaanku bercampur menjadi 1. Bahagia,
bertanya-tanya..
aku sedih, kala itu kau terlihat murung dari awal
acara hingga akhir acara. Saat itu, hatiku seperti tersayat. Ada apa denganmu? Rasanya
aku ingin disampingmu untuk menghiburmu. Tapi apa dayaku? Aku tak ingin yang
lain mengetahui tentangku. Namun, aku sedikit lega saat kau mulai tersenyum di
ahir acara..
aku bahagia, kala kau mengirimiku pesan sampai 4
karakter untuk meminta maaf padaku. Padahal aku tak pernah menganggapmu salah..
justru aku yang takut bila aku bersalah padamu..
aku takut kau membenciku. Aku takut kau
menjauhiku..
tentangmu, mampu membuatku berani. Berani melakukan
apa yang membuatku takut selama ini.. berani megungkapkan pendapat dan berargumen..
ku harapa, tak akan ada yang pernah berubah
darimu Oppa... ^-^