“nggak
ada manusia yang sama di dunia ini. Semuanya pasti berbeda-beda, dan memiliki
kekhasan masing-masing dari mereka. Jadi wajarkah jika dalam pergaulan kita
bertemu dengan orang-orang yang berbeda karakter, sifat, opini, dan tingkah
laku”
Kadang kita sering merasa nggak
cocok dengan apa yang ada di sekeliling kita. Disitulah perbedaan-perbedaan
diantara kita masing-masing muncul, dan justru hal tersebutlah yang menjadi
penghalang bagi kita untuk dapat berinteraksi dengan sesama, karena banyak
perbedaan, yang awalnya kecil malah di besar-besarkan, hingga menjadi konflik
yang merenggangkan persahabatan.
Jangan
menilai orang dari luarnya dong sob.. kadang, kita selalu melihat penampilan di awalnyanya saja.
Tapi,
susah juga sebagai anak remaja seperti kita mengikuti kata-taka tersebut.
karena di dunia ini , penampilan masih menjadi patokan. Biasanya, semakin
kinclong dan semakin bagus/ wah penampilan luar seseorang, mereka yang lainnya
akan dengan langsung merespons karena tertarik atau bahkan suka. Padahal
penampilan seseorang nggak mutlak mencerminkan kebaikan hatinya. Banyak fator
penting selain penampilan yang lebih menentukan baik-nggaknya penampilan
seseorang. Yaitu hati, ketulusan, sifat, dan moral.
Hai
kawan,,, looks can deceive.. Jangan
tertipu dengan bungkus luar seseoang, seekarang adalah jamannya menilai ‘bobot’
seseorang dari sikap dan perbuatannya.
ada juga Prasangka-prasangka
buruk biasanya muncul dari kondisi hati yang curiga. Hello, plis ya ilangin Prasangka burukmu padaku ataupun pada yang lainnya.. :)
Ada seorang ulama yang bernama Imam Sufyan Ats-Tsauri, mengatakan bahwa prasangka itu ada dua jenis. Yaitu prasangka yang ditampakkan melalui ucapan atau tulisan dan prasangka yang hanya disimpan di dalam hati dan tak di ungkapkan. Walau bobot keduanga berbeda, namun sama saja buruknya karena kalo seseorang menyimpan prasangka buruk dalam hatinya, cepat atau lambat hal itu bisa berkembang melalui ucapan, tulisan, dan tindakan. Jadi, semua prasangka negatif, awalnya bermula dari dalam hati kita. Dan ini harus ‘dihindari’. Memiliki prasangka negatif nggak ada manfaatnya sob.. karena akan menghambat kita dalam mengenal dan akrab dengan orang lain.
Ada seorang ulama yang bernama Imam Sufyan Ats-Tsauri, mengatakan bahwa prasangka itu ada dua jenis. Yaitu prasangka yang ditampakkan melalui ucapan atau tulisan dan prasangka yang hanya disimpan di dalam hati dan tak di ungkapkan. Walau bobot keduanga berbeda, namun sama saja buruknya karena kalo seseorang menyimpan prasangka buruk dalam hatinya, cepat atau lambat hal itu bisa berkembang melalui ucapan, tulisan, dan tindakan. Jadi, semua prasangka negatif, awalnya bermula dari dalam hati kita. Dan ini harus ‘dihindari’. Memiliki prasangka negatif nggak ada manfaatnya sob.. karena akan menghambat kita dalam mengenal dan akrab dengan orang lain.
Tau
ngaak sob, terkadang kita cenderung berkelompok dengan sesama kita yang
memiliki banyak kesamaan dengan kita. Nyadar nggak, kalo kita berteman hanya
dengan itu-itu saja, tanpa memandang dan berteman baik dengan yang lainnya.
Semua
itu pasti kita anggap normal ,bergaul atau berteman dengan orang yang memiliki
kesamaan dengan kita, karena tentu kita merasa nyaman dan kita nggak ngerasa
terintimidasi.
Sebenarnya
itu adalah masalah, Yang ngebuat kita nggak mau berteman atau bergaul dengan
orang yang berbeda atau malah menghaikimi seseorang hanya karena perbedaan.
Memang sih, kita bebas memlih maubersikap positif ataupun negatif terhadap
situasi orang-orang tertentu. Tapi nggak segitu-gitunya kali. Jangan sampai
melihat yang agak lain dikit, kita udah men-Judge.
Sadar
nggak, kalo sebenernya kita sering banget menghakimi orang lain karena hal-hal
remeh? Kayak dari cara bicara seseorang yang aneh, cara seseorang bersikap yang
menurut kita terlalu berlebihan, cara berpakaian seseorang yang so-Last-year
(jadul). Nggak jarang juga kan, kita menilai seseorang berdasarkan Tampang,
pupolaritasnya, kekayaan orang tua, dan status ke-gaul-annya. Padahal penilain-penilaian itu semua kita bisa salah
100%. Hanya karena seseorang yang pergaulannya nggak up to date dengan fasion ataupun hal-hal lainnya, belum tentu lho
dia kuno & nggak asik. Dan belum tentu juga orang yang jago ngomong dan
pintar mengolah kata-kata adalah orang yang pintar dan tulus. Seringkali, kita
menilai seseorang Cuma berasal dari pengamatan yang sepintas atau sekilas saja,
tanpa pernah mau ngomong atau mengenal orang itu terlebih dahulu. Padahal,
tampilan luar seringkali bisa berbeda 180º lho, sama inside every person.
Kita
nggak suka kan, kalo dihakimi ma orang lain? So,, plis jangan suka menghakimi
orang lain juga ya... :)
Sob, jangan semaunya sendiri ya.. Tau kan sob, kita semua pasti dikaruniai akal untuk berfikir, dan pengalaman hidup yang
berbeda-beda. Maka nggak mungkin opininya sama semua. Kita berhak untuk suka
atau nggak suka dengan opini orang. Tapi kita nggak boleh ngotot yaa dengan
opini kita karena mengemukakan pendapat juga ada ‘etikanya’. Kita tidak suka
terhadap opini orang, bukan berarrti pilihan opini kita yang terbaik lho ya..
yang ada, hanya berbeda :).
Nah, setelah aku baca dari beberapa literatur biar perbedaan itu nggak ampe berujung ke sebuah masalah yang besar, ada
trik-triknya nih..
- Kalo kita beda pendapat ma
orang lain, so tetaplah kita berargumen ‘n berdiskusi dengan kepala dingin
ya..
- Kita harus siap menerima umpan
balik dan resiko dari apapun yang kita sampaikan. OK..?? kalo argumen kita
direspons positif, itu bagus. Tapi kalo argumen kita malah diprotes, tetep
‘cool’ aja ya, ‘n jangan terpancing.
- Sob, keluarin saja argumen-argumen yang pengen kamu keluarin. Tapi, dengan bahasa yang jelas n santun. Inget sob, jangan nyisipin kata-kata kasar yang bisa menyinggung ya.. :)
- Kalo kita mengkritik orang
lain, boleh-boleh aja si sob.. Tapi, jangan sampai salah kaprah n
menghina/ mencela ya,. Coz, hinaan atau celaan yang kita lontarkan, sama
aja kita menghakimi dianya. Dan malah beda dengan kritik yang tujuannya
membangun.
***
menurut buku penuntun Pergaulan, Ada beberapa hal nih yang harus bisa kita buang jauh-jauh.. antaranya:
Memandang orang dengan
sebelah mata. Kadang, penyakit yang seperti meremehkan
inilah yang bikin kita nggak tertari atauun males yang namanya buat bergaul. Kita
kalo bisa jgan seperti ini ya, atau punya kebiasaan seperti ini ya.. karena
kita nanti malah di bilang ‘bagai katak dalam tempurung’ yang nggak mau
mengakui kelebihan yang dipunya orang lain, dan nggak mau ngeliat kekurangan
yang justru kita miliki sendiri.
keburu memvonis orang. Aduuh, banyak orang berpikiran kalo menemukan
orang yang bersalah maka mereka selalu harus dicela ataupun ditegur dengan
keras. Jangan ya.. :) Ayolah... beri kesempatan kedua buat orang yang bersalah itu. Toh semua orang
pasti nggak luput dari kesalahan kan.. termasuk kita juga.
mengingat kesalahannya.
Kita
sebagai manusia yang baik pliis jangan mengingat-ingat kesalahannya. apa
salahnya kita mencoba memberi maaf terhadap kesalahan orang lain. Nggak usah
memperkeruh keadaan dengan mengungkit-ngungkit kesalahan ataupun kekurangan
yang dimiliki orang, apalagi didepan orang lain. Yang ada, nanti malah kita lho
yang di cap jelek.
Membatasi pergaulan. Kita
jangan ampe membatasi pergaulan hanya dengan orang-orang yang kita anggap se-Level
atau sebanding dengan kita karena kita akan merasa ‘tinggi’, dan memvonis
orang-orang tertentu lebih ‘rendah’. Coba kita renungkan sejenak, dan bertanya
pada diri kita. Pernahkah kita bergaul dengan anak pembantu kita, ataupun anak
yang menegan ke bawah? dan atau hanya kita bergaul dengan anak-anak orang
kaya?. Duuh jangan ampe ya kita bersikap manis hanya keada orang-orang kaya,
tetapi bersikap acuh dan judes pada orang-orang yang ‘nggak punya’, sehingga
mereka merasa minder dan menjada jarak. By doing that, kita sudah menyinggung
perasaan orang lain secara nggak sengaja kita udah ngebuat ‘Gap’ sosial dengan
kesombongan kita.
satu lagi nih, yang harus kita terapkan dan praktekkan sehari-harinya, adalah dimana kita
harus memiliki prinsip dasar dalam pergaulan, yakni bagaimana kita membangun komunikasi dengan orang lain.
Untuk itu, kita harus memperhatikan sikap dan manner-kita.
Pepatah
bilang, “tak kenal maka tak sayang”. Agar kita terhindar persepsi negatif
tentang seseorang, maka kenalilah dahulu orang itu. Dan dari situ, kita pasti
tau apakah persepsi kita pada awalnya terhadap orang itu benar atau salah. Setelah
kita kenal, maka kita dapat menilai, memahami, dan memutuskan pantas nggaknya
dia dijadikan teman, ataukah harus dijauhi..
‘Berfikir
Positif”. ayolah, selalu berbaik sangkalah.. jangan harap deh.. kita bakal bisa
selalu ceria kalo pikiran kita sendiri dipenuhi dengan prasangka-prasangka
buruk terhadap orang lain. Bisa-bisa kita malah akan selalu hidup dalam
kecurigaan dan ketakutan.. :p
Kita
jangan membatasi dii kita dengan siapapun ya, bergaullah dengan siapa saja. Karena
dengan membatasi diri, itu berarti sama saja kita membatasi dan menutup diri
dari ‘ILMU dan KESEMPATAN’. Siapa tau, kita malah akan bertemu dengan jodoh
kita. Karena jodoh kita ada di sekitar kita lho, Hehehe.
Tunjukkan
kepedulian kita pada orang lain.. dengarkan apa yang dia utarakan, jagan sok
acuh ya sob. Misalnya bila ada seorang yang ingin curhat ataupun menyampaikan
kegembiraannya. Usahakan seolah kita ntu tertarik banget ma cerita-certia yang
dia utarakan. Beri pertanyaan-pertanyan bila dia sedang memberi jeda dalam
pembicaraannya. Agar orang itu seneng, dan ngerasa ceritanya nggak sia-sia bila
dia caritakan pada kita. Dan itu, pasti dia ngerasa akan lebih nyaman, dan
nggak akan bosen menceritakan segala argumen yang ingin dia sampaikan. Dan pastinya
kita menganggapi dengan seperti itu, bukan karna hanya biar dia nganggap kita
baik lho ya. Pastikan itu semua tulus dari dalam hati kita :)
Yaaah,,
dari semua itu, smoga kita bisa memiliki banyak teman, nggak ada lagi Gap ataupun
perbedaan. Karna kita sebagai, Bangsa Indonesia Yang Berbineka Tunggal Ika “meski
berbeda, tetapi tetap Satu”. Jangan Ada Lagi Permusuhan ataupun Kebencian yaa :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar