pertama aku liat cover di film “HACHIKO” ini aku
merasa, film apa sih ini.. aku menganggap aneh.. Tapi, aku salah. Aku
bener-bener salah. Film ini BAGUS BAANGEEETTT... -_-
film yang dimainkan olen Richard Gere ini,
mengisahkan persahabatan antara manusia dengan seekor Anjing. kisah ini merupakan
kisah asli yang diambil dari kisah nyata berasal dari Tokyo, dimana kisah
seseorang profesor bersahabat dengan piaraan anjingnya yang sangat setia. Nama
anjingnya memang HACHIKO, hachiko ini merupakan seekor anjing jantan jenis
Akita Inu kelahiran Ōdate, Prefektur Akita.
Di dalam film HACHIKO ini, Richard gere berperan
sebagai Profesor Parker Wilson. Saat tengah perjalanan pulang dari kerjanya, dia
menemukan seekor anjing kecil di stasiun. dia yang mengetahui bahwa istrinya
Cate Wilson pasti tidak mau jika harus mengurus seekor hewan peliharaan (
Hachiko ), akhirnya dia berusaha untuk memberikannya pada teman2nya tetapi sama
seperti istri beliau, teman2nya tidak ingin mengurus hewan peliharaan itu.
sampai pada suatu hari prof pergi ke rumah sahabatnya, profesor berfikir
mungkin saja sahabatnya ini akan bersedia mengurus hachiko, namun sahabatnya justru
menolak tawaran tersebut karena, hewan tersebut sudah memiliki majikan yakni
Profesor sendiri. Nama Hachiko sendiri di ambil dari simbol kalung ( angka 8 )
yang terdapat di kalung anjing tersebut. angka 8 berarti Hachi, yang aku pernah
baca artikel terkait tentang Hachiko ini merupakan keberuntungan bagi orang-orang
Jepang.
Setelah itu Parker akhirnya mengambil keputusan
bahwa dia harus mengurus anjing tersebut, namun istrinya tetap saja tidak ingin
mengurus anjing tersebut, sampai-sampai istri Parker membuat poster untuk di
pasangkan di berbagai tempat. Aku sempet sebel ma istrinya ini.. -,-
Pada suatu hari datanglah putri Prof. Parker Wilson
yang bernama Andy Wilson, saat istri dan anak Prof Parker (andy) berbicang di
dapur sambil menyiapkan makanan, tanpa sengaja Andy melihat ayahnya sedang
melatih Hachiko untuk mengambil bola
namun tetap saja hachiko tidak bisa mengambil bola tersebut, karena Hachiko
bukan merupakan tipe anjing yang bisa bermain bola, Parker teringat kata-kata
sahabatnya yang mengataka bahwa "Hachiko tidak bisa bermain bola / tidak
bisa mengambil bola kecuali jika ada alasan yang pasti", dengan senyuman
Andy memberitahukan apa yang dilakukan oleh ayahnya itu kepada ibunya. Ibunya
hanya mengatakan "Ayahmu mungkin Gila". Jujur aku sebel banget deh ma
istrinya ntu..masak hanya karena memelihara anjing, udah dikatain gila.. uugh!
Andy melihat ayahnya yang lagi asik melatih Hachiko,
dan Andypun ikutan tuk main bersama Hachiko. Dan ketika itu, istri Parker yang
lagi di dlam rumah mengangkat telepon dari suatu keluarga yang memberitahukan
bahwa mereka adalah pemilik Anjing tersebut. Tapi, mungkin karena melihat
kebahagiaan putrinya dan suaminya itu, ahirnya Cate memberitahukan kepada
penelepon tersebut bahwa anjing yang mereka maksud sudah ada yang mengambil.
Batinku, naah gitu donk. Aku jadi g benci ma istri Parker.. hehe
Pada saat Parker hendak pergi untuk mengajar, namun
hachiko mengikuti Parker sampai ke stasiun, Parker berusaha menyuruh agar Hachiko
tidak mengikutinya, tapi tetap tetap saja Hachiko mengikutinya sehingga
menyebabkan Parker Harus ketinggalan kereta. Parker mengantar hachiko kembali
kerumah dan kembali ke stasiun. ketika Parker pulang dari tempat mengajar, Parker
melihat Hachiko sudah menunggu di depan Stasiun, Parker dengan kagetnya
bertanya kepada temannya "Apakah Hachiko dari tadi diam disini",
temannya menjawab "dia baru datang 5 menit yang lallu", Parker
bertanya lagi "Apakah dia datang dengan Cate" temannya menjawab
"Aku tidak melihatnya". Prof Parkerpun kembali ke rumahnya dengan
perasaan bingung, sekaligus senang.
Keadaan seperti itupun terus terjadi berulang-ulang setiap harinya,
yakni Hachiko mengantarkan Prof ke stasiun dan pas waktu kembali Hachiko selalu
menunggu Prof di stasiun setiap sebelum jam 5.
Namun suatu ketika, ntah kenapa Haciko tak ingin bila Parker pergi
Bekerja. Hachiko terus menggonggong. Namun, Parker tak menghiraukannya. Parker
tetap pergi ke Stasiun untuk bekerja. Hachikopun tetap menggonggong dan
mengikuti Parker Sampai Stasiun. Namun Parker tetap tak menghiraukan Hachiko. Setiba
di tempat bekerjanya, saat Parker sedang Asik mengajar, tiba-tiba mendadak dia
terserang jantung dan akhirnya meninggal di kelas.
Di Stasiun, Hachiko yang menunggu kepulangan Parker, tak sekalipun
melihat kedatangan majikannya itu. Namun, Hachiko tetap menunggu setiap harinya
untuk kepulangan Parker, majikannya. Bertahun-tahun Hachiko menanti Kepulangan
Paerker. Namun, tetaP saja hasilnya Nihil. Orang-orang disekitar yang
melihatnya merasa terharu, dan memberinya makanan. Namun, Hachiko enggan tuk
memakannya. Dan hingga pada akhirnya, Hachiko mati karena umurnya yang sudah
tua dan kelaparan.
Huaa aku pengen nangis liat nih film.. walau berulang-ulang aku putar,
tak ada sedikitpun rasa bosan. Yang ada, setiap ngeliat pasti nangis..
Aku jadi inget Anjing Piaraan Eyang Paklik kakungku yang mirip banget
ma Hachiko. DINO Namanya. Saat itu aku masih di bangku SD. Mirip banget ma
HACHIKO. Setiap aku bermain ke rumah eyangku, DINO selalu menyambutku. Aku
sayang ma dia. Tapi setelah Aku SD klas 6, aku kaget bercampur rasa sebel. DINO
meninggal, DINO diracun oleh tetangga baru Eyangku. Saat dikabarin kalo DINO
meninggal, aku dan orang rumahku langsung beranjak pergi ke rumah eyangku.
Ngeliat mayatnya, rasanya ngenes banget T,T. Matanya udah g melek. Saat Kakinya
ku pegangpun udh nggak ada otot untuk nahan. Yaaa, lembek nggak bertenaga sama
sekali. Berbeda saat aku bermain degan dia, setiap ku angkat kakinya, serasa
berat dia menahan.. Ahirnya, DINOpun kami kubur di belakang rumah eyangku.
Semenjak dino meninggal, setiap aku ke rumah eyangku rasanya jadi sepi
banget. Tak ada lagi gonggongan dino. Dan ibuku menyarankan tuk membeli anak
anjing baru. Setelah itu, eyangku membeli 3 anak anjing. Lucu-lucu sih, tapi
kenapa aku g suka banget ma mereka.. benar saja, yg ada anjing-anjing itu
berbeda jauh dengan DINO. Mereka nakal-nakal. Dan eyangku memutuskan tuk menjual
lagi tuh anjing. Dan hingga saat ini, kami enggan tuk membeli anjing lagi.
Rasanya, sulit sekali mencari Anjing seerti Dino. Kami semua bener-bener
ngerasa kehilangan DINO.
Good bye DINO... -,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar