Halaman

Minggu, 18 November 2012

Kesetiaan HACHIKO


pertama aku liat cover di film “HACHIKO” ini aku merasa, film apa sih ini.. aku menganggap aneh.. Tapi, aku salah. Aku bener-bener salah. Film ini BAGUS BAANGEEETTT... -_-
film yang dimainkan olen Richard Gere ini, mengisahkan persahabatan antara manusia dengan seekor Anjing. kisah ini merupakan kisah asli yang diambil dari kisah nyata berasal dari Tokyo, dimana kisah seseorang profesor bersahabat dengan piaraan anjingnya yang sangat setia. Nama anjingnya memang HACHIKO, hachiko ini merupakan seekor anjing jantan jenis Akita Inu kelahiran Ōdate, Prefektur Akita.

Di dalam film HACHIKO ini, Richard gere berperan sebagai Profesor Parker Wilson. Saat tengah perjalanan pulang dari kerjanya, dia menemukan seekor anjing kecil di stasiun. dia yang mengetahui bahwa istrinya Cate Wilson pasti tidak mau jika harus mengurus seekor hewan peliharaan ( Hachiko ), akhirnya dia berusaha untuk memberikannya pada teman2nya tetapi sama seperti istri beliau, teman2nya tidak ingin mengurus hewan peliharaan itu. sampai pada suatu hari prof pergi ke rumah sahabatnya, profesor berfikir mungkin saja sahabatnya ini akan bersedia mengurus hachiko, namun sahabatnya justru menolak tawaran tersebut karena, hewan tersebut sudah memiliki majikan yakni Profesor sendiri. Nama Hachiko sendiri di ambil dari simbol kalung ( angka 8 ) yang terdapat di kalung anjing tersebut. angka 8 berarti Hachi, yang aku pernah baca artikel terkait tentang Hachiko ini merupakan keberuntungan bagi orang-orang Jepang.
Setelah itu Parker akhirnya mengambil keputusan bahwa dia harus mengurus anjing tersebut, namun istrinya tetap saja tidak ingin mengurus anjing tersebut, sampai-sampai istri Parker membuat poster untuk di pasangkan di berbagai tempat. Aku sempet sebel ma istrinya ini.. -,-
Pada suatu hari datanglah putri Prof. Parker Wilson yang bernama Andy Wilson, saat istri dan anak Prof Parker (andy) berbicang di dapur sambil menyiapkan makanan, tanpa sengaja Andy melihat ayahnya sedang melatih  Hachiko untuk mengambil bola namun tetap saja hachiko tidak bisa mengambil bola tersebut, karena Hachiko bukan merupakan tipe anjing yang bisa bermain bola, Parker teringat kata-kata sahabatnya yang mengataka bahwa "Hachiko tidak bisa bermain bola / tidak bisa mengambil bola kecuali jika ada alasan yang pasti", dengan senyuman Andy memberitahukan apa yang dilakukan oleh ayahnya itu kepada ibunya. Ibunya hanya mengatakan "Ayahmu mungkin Gila". Jujur aku sebel banget deh ma istrinya ntu..masak hanya karena memelihara anjing, udah dikatain gila.. uugh!
Andy melihat ayahnya yang lagi asik melatih Hachiko, dan Andypun ikutan tuk main bersama Hachiko. Dan ketika itu, istri Parker yang lagi di dlam rumah mengangkat telepon dari suatu keluarga yang memberitahukan bahwa mereka adalah pemilik Anjing tersebut. Tapi, mungkin karena melihat kebahagiaan putrinya dan suaminya itu, ahirnya Cate memberitahukan kepada penelepon tersebut bahwa anjing yang mereka maksud sudah ada yang mengambil. Batinku, naah gitu donk. Aku jadi g benci ma istri Parker.. hehe
Pada saat Parker hendak pergi untuk mengajar, namun hachiko mengikuti Parker sampai ke stasiun, Parker berusaha menyuruh agar Hachiko tidak mengikutinya, tapi tetap tetap saja Hachiko mengikutinya sehingga menyebabkan Parker Harus ketinggalan kereta. Parker mengantar hachiko kembali kerumah dan kembali ke stasiun. ketika Parker pulang dari tempat mengajar, Parker melihat Hachiko sudah menunggu di depan Stasiun, Parker dengan kagetnya bertanya kepada temannya "Apakah Hachiko dari tadi diam disini", temannya menjawab "dia baru datang 5 menit yang lallu", Parker bertanya lagi "Apakah dia datang dengan Cate" temannya menjawab "Aku tidak melihatnya". Prof Parkerpun kembali ke rumahnya dengan perasaan bingung, sekaligus senang.
Keadaan seperti itupun terus terjadi berulang-ulang setiap harinya, yakni Hachiko mengantarkan Prof ke stasiun dan pas waktu kembali Hachiko selalu menunggu Prof di stasiun setiap sebelum jam 5.
Namun suatu ketika, ntah kenapa Haciko tak ingin bila Parker pergi Bekerja. Hachiko terus menggonggong. Namun, Parker tak menghiraukannya. Parker tetap pergi ke Stasiun untuk bekerja. Hachikopun tetap menggonggong dan mengikuti Parker Sampai Stasiun. Namun Parker tetap tak menghiraukan Hachiko. Setiba di tempat bekerjanya, saat Parker sedang Asik mengajar, tiba-tiba mendadak dia terserang jantung dan akhirnya meninggal di kelas.
Di Stasiun, Hachiko yang menunggu kepulangan Parker, tak sekalipun melihat kedatangan majikannya itu. Namun, Hachiko tetap menunggu setiap harinya untuk kepulangan Parker, majikannya. Bertahun-tahun Hachiko menanti Kepulangan Paerker. Namun, tetaP saja hasilnya Nihil. Orang-orang disekitar yang melihatnya merasa terharu, dan memberinya makanan. Namun, Hachiko enggan tuk memakannya. Dan hingga pada akhirnya, Hachiko mati karena umurnya yang sudah tua dan kelaparan.

Huaa aku pengen nangis liat nih film.. walau berulang-ulang aku putar, tak ada sedikitpun rasa bosan. Yang ada, setiap ngeliat pasti nangis..
Aku jadi inget Anjing Piaraan Eyang Paklik kakungku yang mirip banget ma Hachiko. DINO Namanya. Saat itu aku masih di bangku SD. Mirip banget ma HACHIKO. Setiap aku bermain ke rumah eyangku, DINO selalu menyambutku. Aku sayang ma dia. Tapi setelah Aku SD klas 6, aku kaget bercampur rasa sebel. DINO meninggal, DINO diracun oleh tetangga baru Eyangku. Saat dikabarin kalo DINO meninggal, aku dan orang rumahku langsung beranjak pergi ke rumah eyangku. Ngeliat mayatnya, rasanya ngenes banget T,T. Matanya udah g melek. Saat Kakinya ku pegangpun udh nggak ada otot untuk nahan. Yaaa, lembek nggak bertenaga sama sekali. Berbeda saat aku bermain degan dia, setiap ku angkat kakinya, serasa berat dia menahan.. Ahirnya, DINOpun kami kubur di belakang rumah eyangku.
Semenjak dino meninggal, setiap aku ke rumah eyangku rasanya jadi sepi banget. Tak ada lagi gonggongan dino. Dan ibuku menyarankan tuk membeli anak anjing baru. Setelah itu, eyangku membeli 3 anak anjing. Lucu-lucu sih, tapi kenapa aku g suka banget ma mereka.. benar saja, yg ada anjing-anjing itu berbeda jauh dengan DINO. Mereka nakal-nakal. Dan eyangku memutuskan tuk menjual lagi tuh anjing. Dan hingga saat ini, kami enggan tuk membeli anjing lagi. Rasanya, sulit sekali mencari Anjing seerti Dino. Kami semua bener-bener ngerasa kehilangan DINO.
Good bye DINO... -,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar