moment dimana aku, temen2ku, & Oppa lagi nobar filmnya twilight brking dwn part-2. apa lagi oppa selalu bersamanya..
Aku sedih, aku sakit, aku kecewa
dengan semua apa yang aku lihat saat oppa bersamanya. rasanya aku pengen nangis dan ninggalin tuh bioskop. tapi sayangnya aku lg g bawa speda dan harus nebeng temenku. yaah otomatis aku harus nguatin diriku selama film itu diputar.. OH NO... ada yang menyekat dalam tenggorokanku, aku pengen teriak..
Namun, rasanya percuma saja bila aku
berteriak. Pasti tak ada yang faham atas apa yang aku maksud.
Yah, karna aku tak mengumbar kekecewaanku terhadap semua, akan apa yang aku kesalkan tuk moment itu, dan saat itu juga.
Yah, karna aku tak mengumbar kekecewaanku terhadap semua, akan apa yang aku kesalkan tuk moment itu, dan saat itu juga.
Berulang kali aku selalu mecoba tuk
ikhlas dengan apa semua yang ada. Namun, kurasa aku Gagal.
Sakit memang melihat seseorang yang
terpendam di dasar hati kita saat si dianya justru lebih care dan dekat denga
orang lain. Tapi, apa wewenangku..?? aku tak punya wewenang sama sakali, karna
memang aku bukan apa-apa.
Tak ada alasan yang kuat
sedikitpun untuk ku bisa dekat dengannya. Terlebih lagi, sikap yang selalu cuek
dan dingin. Itulah yang membuatku sedikit bertanya-tanya, apa salahku? Namun jika ku fikir-fikir lagi, yaah panteslah jika
dianya cuek. Orang emang g ada apa-apa.
tak apa walau hanya aku yang merasakan saja.
tak sedikitpun keberanian dalam diriku tuk dapat memulainya dulu. mungkin itu juga salah satu faktor dimana aku tak dapat bisa bertegur leluasa. aku memang tak seperti teman-teman wanitaku.
Rasa Jaim'ku mungkin yang terlalu besar juga. aku nggak ingin saja diriku nantinya malah dijauhin. aku hanya bisa mengejar, dan berkecamuk di dalam hati saja..
tak apa walau hanya aku yang merasakan saja.
tak sedikitpun keberanian dalam diriku tuk dapat memulainya dulu. mungkin itu juga salah satu faktor dimana aku tak dapat bisa bertegur leluasa. aku memang tak seperti teman-teman wanitaku.
Rasa Jaim'ku mungkin yang terlalu besar juga. aku nggak ingin saja diriku nantinya malah dijauhin. aku hanya bisa mengejar, dan berkecamuk di dalam hati saja..
Sakiit. Itulah yang kurasa.
Tapi, mengapa justru diriku tak
bisa tuk berpindah haluan??!! Why..Why..Why..
Aku mengingat, katanya
keputusan-keutusan Allah adalah yang terbaik bagiku. Tapi, disaat keputusan-keputusanNya
tak seperti yang aku harapkan, aku kecewa dan hanya bisa menangis.
Memang, Terkadang dengan mudah aku selalu mengucapkan kata-kata Ikhlas. mungkin bukan aku aja, barangkali anda yang membacapun juga pernah sperti aku.
Tapi, apa sih Ikhlas itu sebenernya..??
Tapi, apa sih Ikhlas itu sebenernya..??
Kata-kata Ikhlaslah yang paling sering kita ucapkan ketika kita sedang
berduka atau orang sekitar kita yang sedang berduka.
ketika kita sedih, ikhlas adalah
pilihan yang bijak untuk menguatkan diri kita.
keikhlasan mampu mendamaikan
perasaan, meneduhkan jiwa serta membuka logika untuk kembali berfikir dengan
cerah.
Saat orang disekitarku lagi
sedih akan apa bencana yang terjadi, aku selalu menyuruh mereka untuk ikhlas.
ikhlas, ikhlas, dan ikhlas.
idiiih, dengan mudahnya aku menyuruh mereka ikhlas. padahal aku sendiri masih susah buat ikhlas. apa lagi buat setiap moment yang aku hadepin ini..
idiiih, dengan mudahnya aku menyuruh mereka ikhlas. padahal aku sendiri masih susah buat ikhlas. apa lagi buat setiap moment yang aku hadepin ini..
Akupun sering menguatkan diriku
sendiri dengan kata-kata ikhlas. Aku berusaha menerapkan keikhlasan dalam
diriku. Tapi, apa dengan semua itu? Saat moment seperti itu terjadi, aku
kecewa. Rasanya, Ikhlas menjadi tak berarti di dalam diriku.
Bila aku sakit, aku sedih,dan aku
terluka, terkadang aku cerita ke orang-orang terpilih. Dan hasil akhir dari jawaban mereka adalah Ikhlas.
mereka menyuruhku untuk mengikhlaskan
apapun yang telah terjadi. tapi, selalu aku menyela dengan kata-kata "coba kamu jadi aku"..
Mungkin sedikit berlebihan ketika
hanya hal-hal yang terjadi tak seperti apa yang aku inginkan, dan lalu itu
membuatku down dan tidak bisa ikhlas. tapi itulah kenyatannya, aku tidak bisa
ikhlas atau mungkin belum bisa.
Itulah, yang menjadi sebuah masalah
bagi diriku.
Mungkin mereka bisa mengucapkan
kata ikhlas dengan mudah, tanpa tau gimana rasanya menjadi aku.
saking inginnya aku biar diriku ini bisa ikhlas, aku bela2in beli buku2 yang bersangkutan dengan IKHLAS seperti Quantum Ikhlas & ilmu ikhlas.
diiih mgkin aku terlalu berlebihan yaah..
Disaat aku mulai bosan dengan kata-kata ikhlas, aku belajar untuk mulai mengiklashkan.
diiih mgkin aku terlalu berlebihan yaah..
Disaat aku mulai bosan dengan kata-kata ikhlas, aku belajar untuk mulai mengiklashkan.
aku mencoba serahkan semua kepada Tuhan.
aku yakin semua yang terjadi di dalam
hidup ini sudah menjadi suratan-NYA.
aku mulai mencoba untuk tidak
memikirkannya apa yang telah trjadi.
Namun apa yang terjadi??!! aku
mulai ragu dengan keikhlasanku.
aku mulai menyadari bahwa fikiranku
mulai terganggu.
Terkadang pikiranku berselancar ke
arena yang aku sendiri tak tahu di mana adanya,
sembari bertanya, apakah selama ini aku telah memancangkan rasa ikhlas di dasar
hatiku atau belum??
ketika aku mencoba untuk ikhlas,
namun dalam fikiranku masih terselip suatu harapan agar apa yang terjadi
berubah menjadi apa yang aku inginkan dan kukehendaki.
Apakah itu yang disebut dengan
Ikhlas.??
Aku berfikiran, aku sudah gagal
Untuk menerapkan keikhlasan dalam diriku.
Untuk moment itu, aku mencoba
menguatkan diriku, menahan amarahku. Menahan air mata yang ingin selalu
terurai. Sabaar..Sabaar..Sabaar..
Aku selalu menyuruh diriku sendiri
untuk Sabar dan Ikhlas
IKHLAS selalu dikait-kaitkan dengan
SABAR. Yah, itulah yang selalu aku Berupaya terapkan di dalam diriku. Aku menyuruh
diriku sendiri. hARUS..!!
Seakan didalam diriku sendiri melakukan Pertarungan hebat, agar
Ikhas dan Sabarlah yang menjadi pemenangnya.
Tapi, Aku sendiri bingung. aku
selalu bisa sabar untuk menghadapi apapun yang terjadi dan mau bersabar
menunggu apapun yang belum terjadi dan yang akan terjadi. Dengan itu, secara
otomatis kan berarti aku udh belajar untuk pasrah, dan Ikhlas. Tapi kenapa bila
keadaan yang terjadi tak sesuai dengan keinginanku, aku justru sakit? Sedih?
Apa itukah yang disebut sabar dan
ikhlas????
Ya Allah,, apakah aku sudah Gagal
untuk menerapkan rasa Sabar dan keiklasanku?
Help me...
Selalu aku berupaya tuk mengetahui
jawaban itu. Tentunya, aku bangun disaat semua tengah lelap. Aku ingin berdua
dengan Allah. Ku utarakan semua rasa yang berkecamuk di Hati. Aku ingiN sekali
Allah merubahku agar aku memahami dan bisa menerapkan ilmu Ikhlas dan Sabar.
Rasanya untuk diriku dan dirinya,
tak pernah ada waktu yang tepat. Karna itu memang tak ada alasan tuk kita bisa
saling bertegor sapa dengan leluasa.
Yaah, aku hanya bisa menunggu apa
yang akan terjadi kelak.
Kadang fikiranku lelah. Namun,
hatiku selalu ingin mencoba untuk tetap.
Aku tak ingin kata “MENYERAH”
terbesit di dalam fikiranku.
KeSabaranlah Kuncinya.. yaah.. moga aku BISA...!!!!
Aku terus belajar dan berusaha
keras untuk dapat menerapkan keikhlasan dengan apapun yang terjadi di dalam diriku.
Yaa,, Ikhlas= berserah diri pada Allah
SWT.
Aku akan SABAR menunggu,
dan semoga aku akan bisa IKHLAS
dengan apa yang akan terjadi nantinya..
Semoga...
Tolong Bimbing aku Ya Allah...
dan adaikan bila bahagianya bersama cinta yang lain, biarlah akan ku relakan.. dan mungkin semua akan tetap aku pendam di dalam HATI saja..
Tuhan, Bila saat yang telah kau tentukan tiba,.. smoga aku mendapatkan yang lebih baik dari yang terbaik.. smoga hatiku bisa Lapang tuk semuanya..
Amiiin..
dan adaikan bila bahagianya bersama cinta yang lain, biarlah akan ku relakan.. dan mungkin semua akan tetap aku pendam di dalam HATI saja..
Tuhan, Bila saat yang telah kau tentukan tiba,.. smoga aku mendapatkan yang lebih baik dari yang terbaik.. smoga hatiku bisa Lapang tuk semuanya..
Amiiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar